Rabu, 11 Januari 2012

ASKEP HIPERTENSI DAN TERAPI TRADISIONAL

HIPERTENSI

A. Definisi
Hipertensi didefinisikan adanya kenaikan tekanan darah yang persisten Pada orang dewasarata-rata tekanan sistolik sama atau di atas 140 mm Hg dan tekanan diastolik sama atau di atas 90 mm Hg.
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas : hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan/atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg dan hipertensi sistolik terisolasi lebih besar dari 160 mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg.(Darmojo, 1999).

B. Faktor Predisposisi
Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa sesorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi.

2. Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah : umur, jenis kelamin dan ras. Umur yang bertambah akan menyebabkan kenaikan tekanan darah. Tekanan darah pria umumnya lebih tinggi dibandingkan tekanan darah wanita. Juga statistik di Amerika menunjukan prevalensi hipertensi pada orang kulit hitam hampir dua kali lipat dibandingkan dengan orang kulit putih.

3. Kebiasaan Hidup.
Kebiasaan hidup yang yang sering menyebabkan hipertensi adalah :
1) Konsumsi garam yang tinggi, dari statistik diketahui bahwa suku bangsa atau penduduk dengan konsumsi garam rendah jarang menderita hipertensi. Dari dunia kedokteran juga telah dibuktikan bahwa, pembatasan garam dan pengeluaran garam/natrium oleh obat diuretik akan menurunkan tekanan darah lebih lanjut.
2) Kegemukan atau makan berlebihan ; dari penelitian kesehatan terbukti ada hubungan antara kegemukan dan hipertensi. Meskipun mekanisme bagaimana kegemukan menimbulkan hipertensi belum jelas, tetapi sudah terbukti penurunan berat badan dapat menurunkan tekanan darah.
3) Stres dan ketegangan jiwa ; sudah lama diketahui bahwa ketegangan jiwa seperti rasa tertekan, murung, rasa marah, dendam, rasa takut, rasa bersalah dapat merangsang kelenjar anak ginjal melepaskaqn hormon adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat serta lebih kuat, sehingga tekanan darah akan meningkat. Jika stres berlangsung cukup lama, tubuh akan berusaha mengadakan penyesuaian sehingga timbul kelainan organis atau perubahan patologis (Dr. Hans Selye: General Adaptation Syndrome, 1957). Gejala yang muncul dapat berupa hipertensi atau penyakit maag.
4) Pengaruh lain yang dapat menyebabkan naiknya tekanan darah adalah sebagai berikut : merokok: karena merangsang sistem adrenergik dan meningkatkan tekanan darah ; minum alkohol, minum obat-obat, misal; Ephedrin, Prednison, Epinefrin.

C. Tanda dan Gejala
Pada pemeriksaan fisik, mungkin tidak dijumpai kelainan apapun selain tekanan darah yang tinggi tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina seperti perdarahan, eksudat, penyempitan pembuluhdarah dan pada kasus berat edema pupil. (Smeltzer, 2001).
Tetapi pada penderita hipertensi pada umumnya memang tidak mempunyai tanda gejala spesifik. Sedangkan gejala yang lazim dirasakan adalah pusing serta kelelahan (Edward,1995). Hipertensi yang mendadak terjadi pada usia lanjut, memberi sugesti kemungkinan adanya hipertensi sekunder khususnya hipertensi renovaskuler (Darmojo, 1999).

D. Usaha Pencegahan Hipertensi.
Usaha pencegahan juga bermanfaat bagi penderita hipertensi agar penyakitnya tidak menjadi lebih parah, tentunya harus disertai pemakaian obat-obatan yang harus ditentukan oleh dokter. Agar terhindar dari komplikasi fatal hipertensi, harus diambil tindakan pencegahan yang baik (Stop high blood pressure), antara lain dengan cara sebagai berikut :
1. Mengurangi konsumsi garam
2. Menghindari kegemukan
3. Membatasi konsumsi lemak
4. Olahraga teratur
5. Makan banyak sayur segar
6. Tidak merokok dan tidak minum alkohol
7. Latihan relaksasi atau meditasi
8. Berusaha membina hidup yang positif.

E. Penanggulangan Hipertensi
Penatalaksanaan Nonfarmakologis :
Hipertensi atau tekanan darah tinggi sebetulnya bukan suatu penyakit, tetapi hanyamerupakan suatu kelainan dengan gejala gangguan pada mekanisme regulasi tekanan darah yang timbul.
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja, tetapi juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita bertambah kuat (Barry,1987). Penatalaksanaan nonfarmakologi adalah dengan jalan memodifikasi gaya hidup.

Penatalaksanaan farmakologis
Pengobatan hipertensi umumnya perlu dilakukan seumur hidup penderita. Pengobatan obat standar yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli Hipertensi (Joint National Commite On Detection, Evaluation and Treatment of high Blood Pressure, USA, 1988) menyimpulkan bahwa obat diuretik, Penyekat Betha, Antagonis kalsium, atau penghambatan ACE, dapat digunakan sebagai obat tunggal pertama dengan memperhatikan keadaan penderita dan penyakit lain yang ada pada penderita.
Bila tekanan darah tidak dapat diturunkan dalam satu bulan, dosis obat dapat disesuaikan sampai dosis maksimal atau menambahkan obat golongan lain atau mengganti obat pertama dengan obat golongan lain. Sasaran penurunan tekanan darah adalah kurang dari 140/90 mm Hg dengan efek samping minimal. Penurunan tekanan dosis obat dapat dilakukan pada golongan hipertenssi ringan yang sudah terkontrol dengan baik selama 1 tahun.

F. Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul bila hipertensi tidak terkontrol adalah
1. Krisis Hipertensi
2. Penyakut jantung dan pembuluh darah : penyakit jantung koroner dan penyakit jantung hipertensi adalah dua bentuk utama penyakit jantung yang timbul pada penderita hipertensi.
3. Penyakit jantung cerebrovaskuler : hipertensi adalah faktor resiko paling penting untuk timbulnya stroke. Kekerapan dari stroke bertambah dengan setiap kenaikan tekanan darah.
4. Ensefalopati hipertensi yaitu sindroma yang ditandai dengan perubahan neurologis mendadak atau sub akut yang timbul sebagai akibat tekanan arteri yang meningkat dan kembali normal apabila tekanan darah diturunkan.
5. Nefrosklerosis karena hipertensi.
6. Retinopati hipertenssi.

G. Terapi Nonfarmakologis untuk Hipertensi
Terapi herbal yang sering digunakan untuk menurunkan tekanan darah antara lain :

1. Bawang putih
Bawang putih digunakan untuk menurunkan tekanan darah, cukup satu siung sehari selama tiga bulan. Bawang putih bisa digunakan dalam masakan, salad, soup, acar dan sebagainya.

2. Seledri
Seledri digunakan untuk menurunkan tekanan darah selain dalam bentuk suplemen, seledri juga bisa dikonsumsi dalam bentuk juice.

3. Bawang merah
Bawang merah juga bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah. Bentuk yang dianggap paling efektif adalah minyak essential bawang merah.

4. Tomat
Tomat mengandung Asam Gamma-Amino Butyric (GABA), komponene yang menurunkan tekanan darah.

5. Mentimun
Khasiat mentimun sebagai obat kesehatan telah ditemukan sejak dulu. OrangRomawi kuno menggu¬nakannya untuk mengobati gigitan kalajengkingdanmengompresmata yang lelah. Tidaksedikitdari pendu¬duk Asia, bahkan meminum jus timun saat musim panas untuk menyegarkan diri.
Khasiat mentimun sebagai ma¬kanan kesehatan dan kecantlican di¬peroleh dari kandungan zat-zatnya. Misalnya kandungan zat-zat sapo¬nin (mengeluarkan lendir), protein, lemak, kalsium, fospor, besi, bele¬rang vitamin A, Bl, dan C. Biji men¬timunmengandungbanyakvitamin E untuk menghambat penuaan dan menghilangkan keriput.
Selain itu, di balikkesegarannya, dagingtimun juga banyakmengan¬dungair, vitamin, C, danasamkafeat untuk meredakan iritasi kulit dan mengurangi penumpukan cairan di bawahkulit.Kandunganzatgiziyang terdapat pada mentimun per 100 gram berat badan adalah energi 12 kalori, protein 0.7gr, lemak0.1gr, kar¬bohidrat2.7gr,kalsiumlOmg, fospor 21mg, besi 0.3mg, vitamin A 0 RE, vitamin C 8.0mg dan vitamin B1 0.3mg. Olehkarena itu, mereka yang menderita hipertensi disarankan untuk mengonsumsi mentimun.
Sifat uretic mentimun menja¬dikan kandungan airnya tinggi dan berfungsi sebagai penurun tekanan darah. Belumlagi kand ungan mine¬ral dari mentimun yaitu potassium, magnesium, dan fospor. Kandu¬ngan mineral yang dapat mengobati hipertensi. M anfa a t lain adal ah kan¬dungan kalorinya yang rendah dan kaya serat. Khusus yang ini berpotensi untuk menurunkan berat badan.

6. Buah mengkudu
Buah ini sekarang sedang ngetren sebagai jenis buah yang sudah terbukti banyak sekali khasiatnya. Untuk menekan hipertensi pun ternyata buah ini sudah dibuktikan sebagai salah satu alternatifnya.
Caranya : hampir sama dengan cara untuk buah belimbing, yaitu dengan memarut halus, kemudian diperas pakai kain kasa yang bersih, diambil airnya. Minum pagi/sore hari secara teratur.
Menurut penelitian Dr. Ralph Heinecke yang melakukannya di Hawaii, telah menemukan bahwa buah ini kaya akan proxeronine suatu bahan aktif pembuat xeronine yang berfungsi mengaktifkan enzim-enzim dalam tubuh agar bisa berfungsi lebih sempurna. Jumlahnya dalam tubuh sangat sedikit sehingga dengan mengonsumsi proxeronine, sangat bijak sekali untuk membantu pembentukan xeronine yang sangat diperlukan tubuh.
Selain itu, pace juga mengandung scopoletin yang diduga bisa melebarkan pembuluh darah dan penemuan ini juga diperkuat oleh para peneliti dari Universitas Stanford di Amerika Serikat, Union College of London di Inggris dan Universitas Meets di Prancis yang semuanya menyebutkan bahwa buah pace dapat menurunkan tekanan darah.

7. Avokad
Caranya : lima daun avokad dicuci bersih, kemudian direbus dengan 4 gelas air putih. Tunggu air rebusan hingga menjaadi 2 gelas, saring. Satu gelas diminum pagi hari, satu gelas.

Selamat mencoba, mudah-mudahan tekanan darah Anda tidak fluktuatif lagi karena memang itu sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup kita. (Doni Septyana/dari berbagai sumber)

0 komentar:

Posting Komentar